Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Follow Us
Follow Us

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day
Hot New Post. Morning Exercises to Energize Your Day

ISIS Umumkan Kekhalifahan di Irak dan Suriah

Dunia Dikejutkan Deklarasi ISIS Kekhalifahan 2014

NusantaraGlobal – Pada 29 Juni 2014, dunia internasional dikejutkan oleh pengumuman yang disampaikan oleh kelompok militan bersenjata yang menyebut diri mereka sebagai Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Dalam pernyataannya, kelompok ini menyatakan ISIS umumkan kekhalifahan Islam di wilayah yang mereka kuasai di Irak dan Suriah, dan mengganti nama organisasi mereka menjadi “Islamic State” atau Negara Islam.

Deklarasi tersebut diumumkan oleh juru bicara ISIS, Abu Muhammad al-Adnani, melalui rekaman audio yang disebarluaskan secara daring. Dalam rekaman tersebut, mereka menyatakan bahwa Abu Bakr al-Baghdadi telah diangkat sebagai “Khalifah” dan pemimpin umat Islam di seluruh dunia. Langkah ini dianggap sebagai tantangan langsung terhadap tatanan politik dunia modern dan sistem negara-bangsa yang ada.

Advertisement

Pengumuman ini memicu keprihatinan global, karena memperlihatkan ambisi besar kelompok tersebut dalam menyebarkan pengaruh dan memperluas wilayah kekuasaan mereka. Banyak negara dan organisasi internasional langsung mengutuk tindakan ini, menyebutnya sebagai ancaman serius terhadap stabilitas Timur Tengah dan keamanan global secara keseluruhan.


Wilayah Kekuasaan dan Strategi Ekspansi ISIS

Pada puncak kekuasaannya di tahun 2014, ISIS menguasai wilayah yang luas di Irak bagian utara dan Suriah bagian timur. Kota-kota besar seperti Mosul, Raqqa, dan Fallujah berada di bawah kendali mereka. Dengan menggunakan taktik perang gerilya yang brutal dan propaganda digital, ISIS menarik perhatian dunia.

ISIS memanfaatkan kekacauan politik di Suriah akibat perang saudara dan lemahnya pemerintahan di Irak pasca-invasi AS untuk ISIS umumkan kekhalifahan dan mengisi kekosongan kekuasaan. Mereka menyerang pos militer, merebut fasilitas strategis, dan mengambil alih infrastruktur penting. Dana operasional mereka sebagian besar berasal dari penjarahan, pajak yang dikenakan di wilayah kekuasaan, serta perdagangan minyak ilegal.

Strategi mereka juga mencakup penggunaan media sosial dan internet untuk menyebarkan ideologi ekstrem dan merekrut pejuang asing dari seluruh dunia. Ribuan orang dari Eropa, Asia, dan Afrika dilaporkan bergabung dengan ISIS, tergiur oleh propaganda yang menjanjikan tujuan ideologis dan kehidupan baru dalam “kekhalifahan”.


Reaksi Internasional dan Koalisi Global Dibentuk

ISIS umumkan kekhalifahan mendorong reaksi cepat dari komunitas internasional. Amerika Serikat membentuk koalisi internasional yang terdiri dari lebih dari 60 negara untuk memerangi kelompok tersebut. Serangan udara dilakukan terhadap posisi ISIS di Irak dan Suriah, serta dukungan diberikan kepada pasukan lokal seperti Kurdi dan militer Irak.

PBB menyatakan kekhawatiran atas pelanggaran HAM yang dilakukan ISIS, termasuk pembunuhan massal, penyanderaan, penyiksaan, dan perbudakan seksual. Resolusi Dewan Keamanan PBB mengutuk keras tindakan ISIS dan menyerukan kerja sama global dalam menghentikan aliran dana serta pejuang asing ke wilayah konflik.

Banyak negara memperketat kebijakan keamanan dalam negeri, mengawasi aktivitas ekstremisme di dunia maya, serta meningkatkan kerja sama intelijen. Keberadaan ISIS menjadi pemicu utama dari krisis pengungsi yang melanda Eropa dan mendorong gelombang radikalisasi di berbagai negara.


Kehancuran dan Kekalahan Teritorial ISIS

Setelah bertahun-tahun pertempuran intens, ISIS mulai kehilangan wilayah kekuasaannya secara signifikan. Pada akhir 2017, pasukan pemerintah Irak dan pasukan koalisi berhasil merebut kembali Mosul, yang sebelumnya menjadi pusat kekuasaan ISIS di Irak. Di Suriah, kota Raqqa yang sempat dijadikan ibu kota de facto kekhalifahan juga direbut oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

Pada Maret 2019, ISIS secara de facto kehilangan wilayah terakhirnya di Baghouz, Suriah. Pengumuman kekalahan total secara teritorial ini menjadi momen penting dalam perjuangan global melawan kelompok tersebut. Namun, meskipun kehilangan wilayah, ancaman ISIS belum sepenuhnya hilang.

Para analis keamanan menyebut bahwa ISIS telah bertransformasi menjadi jaringan teroris tanpa wilayah tetap, yang mengandalkan sel-sel tidur dan serangan sporadis. Kelompok ini juga memperluas pengaruhnya di luar Timur Tengah, dengan afiliasi di Asia Tenggara, Afrika, dan Asia Selatan.


Ancaman Jangka Panjang dan Upaya Deradikalisasi

Meski kekhalifahan ISIS secara teritorial telah runtuh, ideologi ekstremis yang mereka sebarkan tetap menjadi ancaman global. Banyak mantan pengikutnya yang kembali ke negara asal membawa ideologi radikal, menciptakan tantangan bagi sistem hukum, keamanan, dan sosial di berbagai negara. baca juga ISIS umumkan kekhalifahan

Upaya deradikalisasi dan reintegrasi menjadi fokus penting bagi banyak pemerintahan. Negara-negara seperti Indonesia, Inggris, dan Jerman telah mengembangkan program rehabilitasi bagi mantan militan dan keluarganya. Namun, proses ini tidak selalu berjalan lancar, dan keberhasilan sangat bergantung pada pendekatan komunitas serta edukasi jangka panjang.

Komunitas internasional terus bekerja sama dalam memerangi penyebaran ekstremisme online dan membendung narasi kekerasan yang digunakan kelompok seperti ISIS. Ke depan, tantangan terbesar adalah mengatasi akar penyebab radikalisasi, termasuk ketidakadilan sosial, kemiskinan, dan konflik berkepanjangan yang sering dimanfaatkan oleh kelompok radikal.

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Bangladesh dan Myanmar Gagal Capai Kesepakatan Repatriasi

Next Post

Serangan Teror Tragedi di Christchurch di Masjid Selandia Baru

Advertisement