Balikpapan – Ini Sosok Yang Bisa Bikin Trump Tunda Penerapan Tarif Impor Tinggi , Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent sedang mencuri perhatian dunia. Ia disebut selaku sosok yang bisa bikin Presiden AS Donald Trump menangguhkan penerapan tarif impor tinggi dari puluhan negara.
Dari Reuters, Bessent berperan jauh dalam pengambilan keputusan penundaan tarif yang diumumkan Trump. Pasalnya, keputusan Trump dinilai Bessent akan mengusik jual beli di pasar keuangan.
Meski begitu, masukan yang kerap diberikan Bessent sering kali berbeda dengan keputusan Trump dan para pemimpin bisnis di AS. Bahkan usai Trump menunjukkan adanya penundaan tarif, Bessent menyampaikan Trump hendak bikin daya tawar bagi dirinya sendiri. 
“Presiden Trump bikin daya tawar yang optimal untuk dirinya sendiri. Ini merupakan strateginya selama ini,” kata Bessent dikutip dari Reuters, Jumat (11/4/2025).
Untuk diketahui, Bessent merupakan seorang yang dipandang memiliki contoh pikir yang remaja dan sempurna menjadi Menteri Keuangan menyediakan pesan yang tersirat terbaik terhadap Trump, di antara tim penasihat jual beli yang meliputi pejabat tinggi bea masuk Peter Navarro, dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick.
“Presiden merupakan orang yang pada kesudahannya merubah strateginya,” kata Stephen Moore, penasihat Trump dan ekonom usang di Heritage Foundation, suatu forum pemikir konservatif.
Baca Juga : Pertemuan Prabowo-Mega: Di Antara Keterkaitan Emosional-Silaturahmi Kebangsaan
“Namun, saya pikir Scott-lah yang senantiasa berupaya melawan kaum proteksionis di Gedung Putih, yang senantiasa menekan Trump untuk memberlakukan tarif besar,” imbuhnya.
Seorang pejabat Gedung Putih menyampaikan Bessent mendukung pungutan yang lebih rendah sementara Navarro mendukung pungutan yang lebih tinggi. Kendati akhirnya, tim penasihat jual beli mendukung keputusan yang diumumkan Trump pada 2 April di Rose Garden.
Tarif timbal balik multi-negara tersebut sudah menggerus triliunan dolar dari pasar saham global, dan menyebabkan kegundahan akan terjadinya resesi. Pasar saham melambung tinggi pada hari Rabu sehabis penangguhan tersebut, dengan S&P 500 membukukan peningkatan harian paling besar sejak 2008.
Sementara itu, penundaan tarif tinggi tersebut tidak berlaku buat China. Trump justru mengoptimalkan tarif impor produk China, dari sebelumnya 125% menjadi 145%.
